Jumat, 28 Agustus 2009

MAKSAIN UMMI BERKREASI


Hari ini tepat ramadhan pertamaku, dimana usiaku tengah menginjak angka ke11 bulan. Dan hari ini puasa ke-6 ditahun 2009.

Sore sudah, Ummi mulai memasuki dapur. Mujahidah logistik ramadhan ini mulai berkreasi. Sedang aku sebagai anak yang kreatif dan suka menolong, aku lekas membuntuti ummi " Aptyah-aptyahhh.........." Kataku pada ummi.
"Ya........sayang mau bantuin ummi ya? boleh kok?" Ummi menjawabku seakan-akan mengerti dengan bahasa langit yang aku gunakan.

Ummi sudah berkreasi sedari tadi, demikian pula aku. Kalau ummi sibuk mengiris bawang , menyiapkan sayur, ikan dan sebagainya, aku juga sibuk menurunkan gerabah-gerabah yang ada di rak, yup seperti piring, gelas, ember-enber kecil, sutil sayur sampai bahan-bahan tepung masak ummi ,semuanya aku buraikan kelantai, aku senang sekali bermain-main dengan semua ini, rasanya asyik...............sekali.

Ummi kelihatan bahagia sekali dengan kelakuanku, disela-sela mengaduk-ngaduk sayur sesekali ummi menoleh kearahku sambil tersenyum."Mainan apaan tuh neuk? bamtuin ummi ya?"
aaaaaku semakin bersemangat saja. Akhirnya tanpa sepengetahuan ummi, aku mulai merangkak kebawah meja kompor. Aku memang suka bereksplorasi, mencari sesuatu yang belum pernah aku tahu.

Ummi makin asyik saja menyiapkan menu berbuka. Tanpa disadarinya aku telah menarik satu papan telur yang di simpan dikolong meja kompor. Aku senang dapat menariknya dan memburainya kelantai. "Wuuuiihhh.........benda yang sangat menarik! Kayaknya selama ini ummi ga pernah kasih Tata mainan seperti ini deh?" bathinku bergumam kegirangan. Bentuknya bulat-bulat agak memanjang dengan isi dalam cair yang memiliki dua warna; putih dan kuning yang indah.

"Aptyah-aptyahhh.........." Aku menarik-narik rok ummi untuk mengabarkan temuanku kali ini. Sejenak ummi menoleh kearahku dan tersenyum, tapi kemudian...............
"Tataaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Ya allah neukkkkkkk!" ummi tak meneruskan kata-katanya, dengan sewot dan kagetnya ummi mengangkat aku yang tengah asyik mengepel lantai dengan telor-telor yang berhasil pecah dengan sekali tarikan itu." Dah sekarang Tata harus cuci tangan, mandi. Ya allah sayangggggggggggggggggggggggggg!" Kulihat ummi marah sekali, tapi aku juga malah menangis minta maen lagi.Duh!

Aku kasihan juga melihat ummi harus membersihkan telor-telor itu, mengambil sisa-sisa telor yang masih retak dan bisa diolah. Akhirnya telor-telor itu di sulap menjadi penganan-penganan camilan yang pertengahan ramadhan masih ada dan masih bisa dinikmati, meski ummi sendiri bingung mau dikasih nama apa penganan hasil temuanku itu. Penganan gorengan yang gurih, keras dan awet. Aku sendiri sangat sedih melihat ummi berkreasi dengan telur-telur itu disela-sela kesibukannya.

"Ummi.........maafin Tata ya?"